Jumat, 28 Januari 2011

Alasan Kenapa Tidak Boleh Minum Obat dengan Susu?





'Jangan minum obat dengan susu' kata-kata itu seringkali didengar atau diucapkan oleh masyarakat ketika ingin mengonsumsi obat oral. Kenapa susu tidak boleh dicampur dengan obat?

Obat atau antibiotik yang dikonsumsi secara oral bisa menjadi efektif bagi seseorang jika dikonsumsi dan diserap dengan baik oleh tubuh. Obat oral harus diserap dari saluran pencernaan hingga bisa masuk ke dalam aliran darah lalu dikirim ke daerah yang sakit atau mengalami infeksi untuk pengobatan.

Terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi kemampuan tubuh untuk menyerap obat dengan baik, termasuk keasaman relatif di perut, ada atau tidaknya nutrisi lemak atau nutrisi lainnya, serta apakah ada unsur-unsur tertentu di dalam tubuh seperti kalsium.

Seperti dikutip dari Everydayhealth, beberapa obat seperti keluarga antibiotik yang mengandung tetrasiklik akan bereaksi dengan susu. Kalsium yang terdapat dalam susu akan mengikat obat atau antibiotik sehingga mencegah penyerapan obat tersebut di dalam tubuh.

Selain itu ada obat yang baik dikonsumsi setelah makan ataupun sesudah makan, hal ini disebabkan makanan yang dikonsumsi tersebut bisa mempengaruhi penyerapan obat. Karenanya menjadi hal yang sangat penting untuk mengikuti petunjuk penggunaan yang tertera pada botol atau bungkus obat, serta masyarakat sebaiknya selalu menanyakan kriteria obat yang dikonsumsinya pada apoteker.

Lalu bagaimana dengan minuman lainnya seperti kopi, teh atau jus?

Minuman lainnya seperti kopi, teh atau jus umumnya mengandung berbagai senyawa seperti kafein yang kemungkinan bisa bereaksi dengan obat yang dikonsumsi sehingga mempengaruhi penyerapannya.

Untuk itu masyarakat selalu disarankan mengonsumsi obat dengan menggunakan air putih yang diketahui tidak memiliki kandungan apapun, sehingga tidak mempengaruhi penyerapan obat. Selain itu air putih bisa membantu melarutkan obat yang dikonsumsi di dalam lambung sehingga proses penyerapannya menjadi lebih baik dan lebih mudah.

Sumber: http://forum.vivanews.com/showthread.php?t=58817

Senin, 17 Januari 2011

Atasi Gangguan Menstruasi dengan Vitamin E

Tak hanya mengacaukan rutinitas, gangguan menstruasi bisa memicu depreasi pada wanita.

Satu kapsul berisi minyak esensial dan vitamin E ternyata mampu  mengurangi gejala nyeri menstruasi pada wanita. Pada sebuah uji coba, suplemen tersebut mampu mengurangi 2/3 rasa sakit yang biasanya datang menjelang masa menstruasi wanita (PMS).

Walaupun kadang dilihat sebagai gangguan kecil, PMS dapat mengganggu aktivitas wanita. Lebih 40 persen bahkan mengatakan bahwa PMS menggangu kulitas hidup mereka. Pada kasus ekstrem, wanita dapat melakukan tindakan kekerasan dan menderita depresi.

Bahkan, PMS menuai dampak ekonomi Demi membebaskan diri dari sindrom ini, banyak pekerja wanita di Inggris yang rela menghabiskan 3.000 poundseterling agar tidak tersiksa saat bekerja. Mulai dari diet sederhana untuk merubah hormon sampai obat antidepresi dicoba. Padahal, itu belum tentu bekerja maksimal, bahkan tak jarang memunculkan efek negatif.

Dalam studi itu, 120 wanita ditanya mengenai sakit pada perut, kecapaian, sakit dan nyeri saat menjelang menstruasi. Sebanyak 80 wanita meminum pil mengandung lemak dan vitamin E yang terkandung dalam kacang-kacangan, biji-bijian, dan sayuran-sayuran warna hijau. Sementara sisanya meminum pil penghilang rasa sakit.

Semua koresponden tersebut diperintahkan untuk meminum dua kapsul sebelum tidur menjelang masa menstruasi. Mereka pun diperintahkan untuk menuliskan gejala-gejala yang muncul setelah tiga bulan dan setelah enam bulan.

Mereka yang meminum vitamin E mengatakan gejala PMS menurun setelah tiga bulan. Setelah enam bulan, efek yang dimunculkan sangat dramatis, terutama bagi mereka yang meminum pil tersebut dengan dosis yang lebih tinggi.

Para peneliti dari Pernambuco Federal University di Brazil mengatakan bahwa vitamin E mengurangi sensitivitas tubuh akan prolactin, hormon yang bertanggung jawab atas nyeri pada payudara.

Jadi tidak ada salahnya meminum vitamin E. Selain bermanfaat besar untuk mengencangkan kulit, ternyata vitamin E dapat mengurangi sakit PMS. Anda pun tidak perlu lagi meminum obat-obat penghilang rasa sakit yang berbahaya.

Sumber : VIVAnews